Beberapa waktu yang lalu Redaksi Sumba.TV menyelenggarakan e-talk "suara sabana" dengan topik polemik dana desa dan inovasi ketahanan pangan. E-talk tersebut menghadirkan Dirjen PDT Kemendesa PDTT, Bapak Samsul Widodo, Ferdinandus "Nando" Watu (Kades Detusoko Barat, Ende, Flores), Marthen Ragowino Bira (Kades Tebara, Sumba Barat) sebagai tamu/narasumber e-talk sumba.tv kali ini.
E-Talk "Suara Sabana adalah salah satu bagian dari Coronomi Movement Program by CIVLARC.ID & SumbaMedia HUB.
CORONOMI: Gerak ekonomi baru dimasa Pendemi Covid-19. Coronomi movement program dari CIVILARC.ID dan SumbaMedia HUB bertujuan mendorong sebanyak mungkin orang untuk keluar dari masa sulit ini, menemukan jalan keluar baru, jalan ekonomi baru, meluncuran produk atau jasa dengan metode yang baru dan sesuai dengan kondisi saat ini.
Redaksi Sumba.TV melihat dua kepala desa Bro Nando dan Bro Marthen ini adalah orang-orang yang bekerja bersama masyarakat desa, memiliki pemikiran yang eksploratif dan berupaya melakukan terobosan-terobosan seperti konsep dan pelaksanaan "Dapur Kita" di Detusoko Barat, Lumbung dan Pasar Desa di Tebara, Sumba Barat. Pak Samsul Widodo seorang birokrat namun memiliki pemikiran yang luas, maju dan paham betul perkembangan dunia saat ini, tentu menarik untuk kami Sumba.TV bergandengan tangan bersama mereka, membantu dan mengambil peran membangun Indonesia dari desa.
Selain berdiskusi tentang polemik BLT dana desa, kami justru lebih banyak mendengar inovasi mereka dalam membangun desa ditengah pendemi saat ini, juga dimasa depan pada saat pendemi ini berakhir misalnya soal stanting yang merupakan masalah serius di NTT, mengingat 40% dari jumlah kelahiran baru di NTT adalah korban/penderita stanting, juga kami mendengar strategi Kepala Desa Tebara menyelesaikan masalah utama yang harus diselesaikan yaitu masalah ekonomi yang tentunya akan berdampak pada kualitas hidup warganya dengan menjadikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sebagai ujung tombak pembangunan desa.
Kemendes PDTT memiliki empat strategi untuk pemulihan ekonomi pedesaan setelah masa pendemi covid-19, yang saat ini mulai disiapkan yaitu: ketahanan Pangan, Revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), Digitalisasi Ekonomi Desa, Padat Karya Tunai Desa (PKTD).
Berpikir Eksploratif, Bertindak Kolaboratif adalah prinsip kerja kami (CIVILARCH.ID & SumbaMedia HUB | SUMBA.TV) dimasa menjelang new normal saat ini dan tentunya dimasa depan, Salam Suara Sabana Tanah Marapu, Salam Bhineka Tunggal Ika, Sampai jumpa saat kita bekerja dan bergerak bersama di Desa.