Dikutip dari: mytrip.coid
Taman nasional yang satu ini wajar kalau masih terdengar sangat asing. Pertama, karena belum terlalu lama ditetapkan sebagai taman nasional, fasilitas untuk pengunjung masih terbatas. Kedua, letaknya di Pulau Sumba, NTT, yang juga masih jarang didatangi wisatawan. Apalagi jaraknya +/-100 km dari Kota Waingapu (ibu kota Kabupaten Sumba Timur).
Sangat layak kawasan seluas 47.014 ha ini ditetapkan sebagai taman nasional karena mewakili semua tipe hutan di Pulau Sumba. Apalagi ada nilai tambah lain yakni keberadaan kuburan kuno khas Sumba yang diukir dengan beberapa motif seperti kuda, kerbau, orang lelaki dan wanita.
Tanaman yang tumbuh di sini antara lain jambu hutan, pulai, beringin, kenari, kayu manis, honggi, suren, taduk, kesambi, hangkang dan masih banyak lagi. Sedangkan satwa liarnya antara lain kera ekor panjang, babi hutan, biawak, ular sanca timor, ayam hutan, burung walik rawamanu, burung punai sumba, gemak sumba, kakatua cempaka, 3 jenis kupu-kupu endemik Nusa Tenggara dan masih banyak lainnya.
Musim kunjungan terbaik: Maret-Juni dan Oktober-Desember. Untuk ke sana terbang dulu ke Waingapu dari Denpasar atau Kupang. Kemudian dari Waingapu ke Watumbaka-Maujawa-Melolo-Kanagar melalui jalan darat +/-2 jam, yang dilanjutkan ke lokasi taman nasional (Desa Wanggameti, Desa Tana Rara dan Desa Tabundung).